Pentingnya Memahami Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) dan Pencegahannya | Tips Sehat
DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang sangat berbahaya. Penyakit ini dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat. Penyakit ini juga sering menimbulkan wabah.
Penyakit menular ini pertama kali ditemukan di Manila (Filipina) pada tahun 1953. Di Indonesia, penyakit DBD pertama kali ditemukan pada tahun 1968 di Surabaya dan DKI Jakarta. Kini, semua Provinsi di Indonesia sudah terjangkit penyakit ini.
Baca Juga : Cara Menghindari Anak Dari Cacingan
Baca Juga : Cara Menghindari Anak Dari Cacingan
Penyakit DBD disebabkan oleh virus Dengue keluarga Flaviviridae, dengan genusnya adalah flavivirus. Virus ini memiliki 4 serotipe yang dikenal dengan DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Virus Dengue disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti betina. Nyamuk ini menerima virus Dengue sewaktu menghisap darah orang yang mengandung virus Dengue di dalamnya. Virus Dengue yang terhisap akan berkembang biak dan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk termasuk kelenjar liurnya.
Apabila nyamuk tersebut menggigit atau menghisap darah orang lain, virus Dengue akan berpindah bersama dengan air liur nyamuk. Apabila orang yang telah tertular virus Dengue memiliki kekebalan tubuh yang rendah, dia akan akan segera menderita DBD. Nyamuk Aedes aegypti yang sudah mengandung virus Dengue semumur hidupnya akan dapat menularkan virus itu kepada orang lain.
Baca Juga : Punya Penyakit Asam Urat, Jadikan Resep Makanan Berikut Ini Sebagai Referensi Kamu
Baca Juga : Punya Penyakit Asam Urat, Jadikan Resep Makanan Berikut Ini Sebagai Referensi Kamu
Masa Inkubasi
Setelah tergigit nyamuk pembawa virus, masa inkubasi akan berlangsung antara 3 sampai 15 hari sampai gejala demam Dengue muncul.
Baca Juga : Minum Rutin Minuman Ini Bagi Penderita Penyakit Jantung
Baca Juga : Minum Rutin Minuman Ini Bagi Penderita Penyakit Jantung
Gejala
Setelah masa inkubasi, terlihat salah satu dari gejala berikut ini:
- Penderita tidak measakan suatu gejala apa pun. Keadaan ini disebut bentuk abortif
- Penderita mengalami demam tinggi (hinga mencapai 40 derajat celcius) selama 4-7 hari, nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit. Keadaan ini disebut Dengue Klasik.
- Gejalanya sama dengan Dengue Klasik ditambah dengan pendarahan dari hidung, mulut dan dubur. Keadaan ini disebut Dengue Haemorrhagic Fever (Demam Berdarah Dengue/DBD).
- Gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan shock. Penderita dengan DDS sulit untuk disembuhkan. Oleh karena itu, pada fase ini sering berujung pada kematian. Keadaan ini disebut Dengue Shock Syndrome (DDS).
Terapi atau Pengobatan
Penyakit menularini dapat diobati dengan mengatasi pendarahan, mencegah atau mengatasi shock dengan banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh, gula, sirup, atau susu).
Baca Juga : Lakukan Hal Berikut ini Bila Kamu Ingin Sukses dalam Berjualan, dan Dagangan Kamu Laku Keras
Baca Juga : Lakukan Hal Berikut ini Bila Kamu Ingin Sukses dalam Berjualan, dan Dagangan Kamu Laku Keras
Penambahan cairan tubuh melalui infus mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya, pemberian obat-obatan untuk keluhan yang timbul, seperti paracetamol untuk membantu menurunkan demam, garam elektrolit (oralit) jika DBD disertai diare, dan antibiotik untuk mencegah infeksi tambahan (sekunder).
Lakukan kompres dingin, tidak perlu dengan es karena dapat berdampak shock. Bahkan beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan menggunakan alkohol. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik.
Tetapi kenyataannya jambu biji dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai trombosit darah.
Baca Juga : Sering Mengalami Nyeri Pada Saat Haid, Kamu Bisa Lakukan Hal Berikut ini
Baca Juga : Sering Mengalami Nyeri Pada Saat Haid, Kamu Bisa Lakukan Hal Berikut ini
Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk Aedes dengan cara 3M. Kegiatan apa saja yang termasuk dalam 3M? Berikut ini kegiatan yang termasuk dalam 3M:
Baca Juga : PMS Hal Yang Sering di Salah Artikan oleh Para Pria
Baca Juga : PMS Hal Yang Sering di Salah Artikan oleh Para Pria
Menguras
Menguras tempat-tempat penampungan air seperti tempat penyimpanan air untuk masak, drum, bak mandi dan lain-lain. Selain itu pemberian abate juga disarankan untuk membunuh jentik yang bersarang di dalam tempat penampungan air bersih.
Baca Juga : Pahami Cara Mengatasi Kadas dan Kurap di sini
Baca Juga : Pahami Cara Mengatasi Kadas dan Kurap di sini
Menutup
Menutup rapat tempat penampungan air agar nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak di dalamnya.
Mengubur
Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan, seperti kaleng bekas dan plastik bekas.
Selain gerakan 3M, penyemprotan insektisida di sekitar perumahan penduduk dapat dilakukan untuk memberantas jentik nyamuk Aedes aegypti.
Terimakasih telah berkungjung ke artikel sekataku.com, jangan pernah sepelekan penyakit DBD yah. Cegah penyakit DBD sebelum terlambat dan mematikan.
Jangan ragu untuk meninggalkan komentar di kolom komentar agar kita dapat saling berbagi informasi menarik lainnya.
Terimakasih telah berkungjung ke artikel sekataku.com, jangan pernah sepelekan penyakit DBD yah. Cegah penyakit DBD sebelum terlambat dan mematikan.
Jangan ragu untuk meninggalkan komentar di kolom komentar agar kita dapat saling berbagi informasi menarik lainnya.
0 Response to "Pentingnya Memahami Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) dan Pencegahannya | Tips Sehat"
Post a Comment